Ditinjau dari aspek marketing, curriculum vitae dapat dikatakan sebagai salah satu alat untuk memasarkan pengalaman, kemampuan, keahlian dan keterampilan yang dimiliki seseorang sehingga memiliki nilai jual kepada pihak yang membutuhkannya. Mengacu pada uraian tersebut, maka proses penyiapan, penyusunan dan penyajian curriculum vitae menjadi sangat penting agar setiap pengalaman dan kualifikasi yang kita miliki dapat ditampilkan secara informatif.
Secara umum cara penyajian curriculum vitae sangat bervariasi tergantung dari selera masing-masing personel, tetapi dalam hal tertentu cara penyajian curriculum vitae dituntut untuk mengikuti format/template yang telah ditentukan.
Terkait dengan kegiatan pengadaan/lelang proyek, maka penyajian curriculum vitae tenaga ahli yang diusulkan diharuskan mengikuti format yang ditentukan (misal: format APBN, format Asian Development Bank, format World Bank, dsb). Jika kita salah mengintepretasikan cara penyajian CV seperti format yang diminta tersebut, maka akan berakibat fatal yaitu kita dianggap tidak responsif terhadap ketentuan yang diberlakukan. Hal ini akan sangat merugikan baik bagi peserta lelang maupun kandidat tenaga ahli yang diusulkan tersebut.
Uraian sekilas terkait curriculum vitae tersebut di atas setidaknya dapat memberi gambaran kepada pembaca bahwa "curriculum vitae kita adalah cerminan kualifikasi diri kita", dengan membaca CV kita, orang lain akan dapat menilai bagaimana kompetensi kita tanpa harus bertemu terlebih dahulu.

Komentar
Posting Komentar