Dengan menyimpan arsip CV kita seperti yang dimaksud, maka sudah pasti hanya kita sendiri yang mengetahui keberadaannya atau hanya sedikit orang yang mengetahui CV kita. Jika dikaitkan dengan dunia usaha, maka dapat dikatakan bahwa CV adalah salah satu alat untuk memasarkan diri kita sendiri kepada dunia luar. Semakin sedikit orang yang mengetahui CV kita, maka peluang orang lain mengenal kualifikasi kita akan semakin terbatas pula.
Mengacu pada dasar pemikiran tersebut di atas, maka di era teknologi informasi dan komunikasi ini, dunia maya adalah salah satu media yang cukup efektif untuk ikut "memasarkan" CV kita. Daripada kita simpan di dalam hard disk, akan lebih baik jika kita unggah (upload) CV kita di dunia maya karena akan lebih banyak menjangkau sasaran. Banyak situs-situs yang menyediakan fasilitas unggah dokumen (bisa di cari di Google Search), sehingga kita bisa mengakses dari mana saja. Satu hal lagi, dalam mengunggah CV kita di dunia maya, kita perlu menambahkan tag/keyword terkait dengan kualifikasi yang kita miliki sehingga akan memudahkan mesin pencari (search engines) dalam mengindeks file CV kita.
Tag/keywords yang sudah terindeks oleh mesin pencari, akan membantu mengarahkan jika ada pencari informasi terkait kualifikasi seperti yang kita miliki. Untuk memperluas daya "jelajah" CV kita di dunia maya, maka selain berbahasa Indonesia sebaiknya CV yang kita unggah juga dalam versi English. Sementara CV kita "surfing" di dunia maya memasarkan kita kepada masyarakat luas, kita bisa secara paralel memasarkan CV kita di dunia nyata. Sering tanpa terduga, kita dihubungi oleh seseorang terkait kebutuhan personil dengan kualifikasi seperti yang kita miliki. Hal seperti tersebut, menandakan bahwa CV yang kita unggah di dunia maya berhasil menjalankan tugasnya dengan baik. Selamat mencoba.

Komentar
Posting Komentar