Langsung ke konten utama

Langkah-Langkah dalam Pembuatan Dokumen Tender Proyek

persiapan dokumen tender
Salah satu permasalahan klasik bagi perusahaan konsultan dan karyawannya dalam penyiapan dokumen tender adalah masih kurangnya perencanaan yang detil terkait kegiatan tersebut, sehingga penyiapan dokumen tender sangat identik dengan lembur. Atau secara sederhana dapat dikatakan bahwa tender adalah lembur meskipun yang harus disiapkan hanya 1 (satu) paket pekerjaan dan volume pekerjaan tersebut tidak kompleks. Kondisi demikian tentu saja menjadikan kinerja karyawan serta alokasi biaya produksi yang tidak terukur sehingga ikut mempengaruhi kinerja perusahaan dalam mengembangkan usahanya.

Permasalahan klasik tersebut di atas sebenarnya dapat ditekan seminimal mungkin jika dalam penyiapan dokumen tender diberlakukan mekanisme perencanaan dan instrumen yang digunakan yang ditetapkan oleh manajemen perusahaan. Mekanisme perencanaan penyiapan dokumen tender sangat tergantung pada kultur kerja masing-masing perusahaan konsultan sehingga pihak manajemen perusahaan yang paling mengetahui bagaimana mekanisme yang cocok untuk diterapkan.

Langkah-langkah yang dapat diambil dalam menerapkan perencanaan dokumen tender, antara lain sebagai berikut:

  1. Menentukan batas akhir target penyelesaiaan dokumen tender
  2. Menunjuk satu orang sebagai penanggung jawab terhadap kegiatan penyiapan dokumen tender untuk masing-masing paket pekerjaan.
  3. Masing-masing penanggung jawab ditugaskan membuat rencana kerja sederhana dan checklist kebutuhan dan progress pekerjaan yang dibuat secara sederhana dalam bentuk tabulasi sehingga mudah untuk dipahami oleh lainnya. Substansi dari kedua instrument tersebut pada dasarnya mencakup pembagian pekerjaan berdasarkan alokasi waktu dan personil.
  4. Menentukan jadwal rapat regular dengan waktu yang tidak terlalu lama dengan agenda evaluasi progres penyiapan dokumen tender (jika terlalu sering rapat dan waktu rapat terlalu lama dikhawatirkan mengganggu progres pekerjaan).
  5. Menempelkan progres pekerjaan dan ceklist kebutuhan pada tempat-tempat yang mudah dijangkau, sehingga jika ada kendala atau kekurangan bisa segera terinformasikan kepada satu sama lainnya.

Langkah-langkah tersebut di atas diharapkan dapat menjadikan proses penyiapan dokumen tender bisa lebih terukur baik secara waktu maupun output progres yang dihasilkan, sehingga juga diharapkan dapat mengubah analogi “tender adalah lembur”. Kegiatan lembur hanya dikondisikan untuk kegiatan penyiapan dokumen tender yang sifatnya kompleks dalam waktu yang relatif sempit.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Unsur Penilaian Kualifikasi Tenaga Ahli Proyek

Dalam proses tender sebuah proyek, komposisi tenaga ahli yang diusulkan untuk menangani proyek tersebut memiliki arti yang sangat penting dalam penilaian dokumen penawaran yang diajukan. Secara substansi, komposisi tenaga ahli masuk dalam dokumen proposal teknis dan memiliki bobot penilaian yang relatif paling tinggi dibandingkan unsur teknis lainnya (terutama untuk pekerjaan yang terkait dengan konsultan manajemen). Pihak konsultan perlu mencermati benar komposisi dan kualifikasi tenaga ahli yang telah disyaratkan oleh pihak klien agar dapat nilai yang optimal dari komposisi tenaga ahli yang diusulkannya tersebut. Dalam proses seleksi kandidat tenaga ahli yang akan diusulkan, pihak konsultan sudah semestinya melakukan penilaian awal terlebih dahulu terhadap kualifikasi makro yang dimiliki para kandidat tenaga ahli melalui curriculum vitaenya. Proses selanjutnya adalah melakukan scoring dan pembobotan untuk mengetahui kualifikasi mikro kandidat tenaga ahli tersebut. Secara umum, ada ti...

Lakukan Negosiasi dengan Kandidat Tenaga Ahli Pada saat Proses Tender Proyek

Seperti telah diuraikan dalam artikel sebelumnya (baca: Unsur Penilaian Kualifikasi Tenaga Ahli ) bahwa secara substansi, komposisi tenaga ahli memiliki bobot penilaian yang relatif paling tinggi dibandingkan unsur teknis lainnya (terutama untuk pekerjaan yang terkait dengan konsultan manajemen). Mengacu pada artikel tersebut, maka dalam proses tender yang biasa dilakukan oleh perusahaan peserta lelang adalah menyusun komposisi tim tenaga ahli sebagus mungkin yang diambil dari database yang mereka memiliki. Pada saat penyusunan kandidat tenaga tenaga ahli yang diusulkan hal yang biasa dilakukan hanyalah sebatas konfirmasi kesediaan dari kandidat tersebut. Bahkan masih sering terjadi perusahaan konsultan hanya "asal pasang" kandidat tenaga ahli tanpa terlebih dahulu mengkonfirmasi yang bersangkutan. Pada saat ini, sudah seharusnya kondisi seperti tersebut tidak lagi dilakukan oleh perusahaan konsultan karena secara hubungan pekerjaan tenaga ahli adalah mitra perusahaan konsult...

Tentang Marindro

MARINDRO . Pria kelahiran Semarang, 19 Januari 1970 ini merupakan Sarjana (S1) di bidang Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan lulusan Institut Pertanian Bogor tahun 1994. Selama kurang lebih 7 tahun, Marindro menekuni karirnya di bidang pekerjaan sesuai dengan latar belakang pendidikannya. Pengalaman kerjanya di bidang perikanan meliputi: (1) Sebagai Asisten Teknisi Tambak Udang pada usaha tambak perorangan di wilayah Kabupaten Indramayu dan Cirebon, Jawa Barat tahun 1994 – 1996, (2) sebagai Supervisor pada PT. Dipasena Citra Darmaja, Provinsi Lampung tahun 1996 – 1999. Pada periode ini, Marindro pernah meraih penghargaan sebagai salah satu Supervisor Unggulan di bidang produksi, (3) sebagai Teknisi Tambak Udang pada PT Sariwindu Pasific Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, tahun 2000, dan (4) sebagai Staf Operasional di PT. Tirta Raya Mina (Persero) Jakarta, tahun 2001. Pada tahun 2002, Marindro mulai terjun ke bidang konsultan bidang manajemen proyek sebagai Ahli Oseanografi dan Perikanan...

Total Pengunjung