Langsung ke konten utama

Jangan Abaikan Laskar Invoice

laskar invoice
Setelah sebelumnya telah diuraikan tentang peran "laskar tender" (baca: Laskar Tender - Mereka yang Terlupakan Dibalik Kesuksesan Sebuah Proyek), maka pada artikel ini akan diuraikan terkait peran penting "laskar invoice" dalam proses pengelolaan proyek terutama terkait dengan penagihan pembiayaan proyek.

Secara sederhana pengertian invoice adalah dokumen yang digunakan sebagai pernyataan tagihan yang harus dibayar oleh customer. Berdasarkan pengertian tersebut, maka tugas utama dari laskar invoice pada perusahaan konsultan adalah menyiapkan dokumen-dokumen terkait dengan pembayaran yang telah dikeluarkan oleh pihak perusahaan untuk pembiayaan pelaksanaan proyek sebagai bukti untuk ditagihkan kepada pihak klien. Tingkat kelancaran proses invoice tentu saja akan sangat berpengaruh terhadap "cash flow" perusahaan, sehingga jika proses invoice sering mengalami hambatan maka akan sangat mengganggu stabilitas keuangan perusahaan yang dampaknya bukan hanya pada pengelolaan proyek tetapi juga kepada karyawan perusahaan tersebut.

Mengingat pentingnya kelancaran penagihan biaya pengelolaan proyek, maka sudah sepatutnya perusahaan konsultan juga tidak mengabaikan eksistensi dan peran laskar invoice.  Pada perusahaan-perusahaan konsultan yang mengelola beberapa proyek secara paralel, akan sangat terlihat jelas beban kerja dari laskar invoice, apalagi kalau proyek yang dikelola tersebut merupakan proyek-proyek besar dengan lingkup area yang luas.

Menyiapkan "backup" tagihan bukanlah sebuah pekerjaan yang mudah karena harus menyesuaikan antara struktur biaya di dalam kontrak dengan kondisi riil di lapangan. Dalam kondisi dituntut penagihan yang tepat waktu dan harus secara paralel menyiapkan dokumen penagihan dari beberapa proyek, maka laskar invoice dituntut untuk bekerja secara marathon (pagi, siang dan malam) agar pekerjaan bisa selesai tepat waktu. Kondisi beban kerja seperti tersebut, tentu saja sangat menguras tenaga, pikiran bahkan emosi dari mereka yang tergabung dalam laskar invoice.

Selain kinerja, satu aspek yang perlu dihargai dari laskar invoice adalah loyalitas terhadap perusahaan yaitu bagaimana menjaga tingkat "keamanan" dokumen penagihan terhadap pemeriksaan dan temuan yang biasanya dilakukan oleh instansi terkait. Dokumen invoice yang disusun secara asal-asalan dan ceroboh, bisa berakibat fatal bagi perusahaan konsultan yaitu dengan konsekuensi pengembalian dana, masuk daftar hitam bahkan tindak pidana.

Sekali lagi, melihat peran dan tanggung jawab laskar invoice seperti uraian tersebut di atas maka sudah sepantasnya mereka mendapat apresiasi tersendiri dari pihak perusahaan konsultan. Jangan abaikan laskar invoice...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tentang Marindro

MARINDRO . Pria kelahiran Semarang, 19 Januari 1970 ini merupakan Sarjana (S1) di bidang Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan lulusan Institut Pertanian Bogor tahun 1994. Selama kurang lebih 7 tahun, Marindro menekuni karirnya di bidang pekerjaan sesuai dengan latar belakang pendidikannya. Pengalaman kerjanya di bidang perikanan meliputi: (1) Sebagai Asisten Teknisi Tambak Udang pada usaha tambak perorangan di wilayah Kabupaten Indramayu dan Cirebon, Jawa Barat tahun 1994 – 1996, (2) sebagai Supervisor pada PT. Dipasena Citra Darmaja, Provinsi Lampung tahun 1996 – 1999. Pada periode ini, Marindro pernah meraih penghargaan sebagai salah satu Supervisor Unggulan di bidang produksi, (3) sebagai Teknisi Tambak Udang pada PT Sariwindu Pasific Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, tahun 2000, dan (4) sebagai Staf Operasional di PT. Tirta Raya Mina (Persero) Jakarta, tahun 2001. Pada tahun 2002, Marindro mulai terjun ke bidang konsultan bidang manajemen proyek sebagai Ahli Oseanografi dan Perikanan...

Lakukan Negosiasi dengan Kandidat Tenaga Ahli Pada saat Proses Tender Proyek

Seperti telah diuraikan dalam artikel sebelumnya (baca: Unsur Penilaian Kualifikasi Tenaga Ahli ) bahwa secara substansi, komposisi tenaga ahli memiliki bobot penilaian yang relatif paling tinggi dibandingkan unsur teknis lainnya (terutama untuk pekerjaan yang terkait dengan konsultan manajemen). Mengacu pada artikel tersebut, maka dalam proses tender yang biasa dilakukan oleh perusahaan peserta lelang adalah menyusun komposisi tim tenaga ahli sebagus mungkin yang diambil dari database yang mereka memiliki. Pada saat penyusunan kandidat tenaga tenaga ahli yang diusulkan hal yang biasa dilakukan hanyalah sebatas konfirmasi kesediaan dari kandidat tersebut. Bahkan masih sering terjadi perusahaan konsultan hanya "asal pasang" kandidat tenaga ahli tanpa terlebih dahulu mengkonfirmasi yang bersangkutan. Pada saat ini, sudah seharusnya kondisi seperti tersebut tidak lagi dilakukan oleh perusahaan konsultan karena secara hubungan pekerjaan tenaga ahli adalah mitra perusahaan konsult...

Siapkan Plan A, Plan B, Plan C, Meskipun Akhirnya yang Digunakan Plan Z

Judul artikel ini merupakan ungkapan yang biasanya menjadi semacam anekdot bagi tim penyusun dokumen tender dalam melaksanakan tugasnya. Seperti diketahui yang menjadi faktor pembatas kegiatan penyusunan dokumen tender adalah batas waktu pemasukan dokumen tersebut. Secara normal, panitia lelang sebenarnya telah memberikan waktu yang relatif cukup untuk konsultan dalam menyiapkan dokumennya. Namun karena perusahaan konsultan adalah perusahaan yang menggantungkan bisnisnya pada kegiatan mencari proyek, maka pada waktu "musim" tender bagi konsultan menjadi saat yang "overload" karena pemasukan dokumen tender bisa terjadi secara marathon bahkan menumpuk pada hari yang sama. Pada saat awal, biasanya strategi penyusunan dokumen tender direncanakan secara baik melalui rapat khusus tim penyusun. Strategi awal ini bisanya dikenal dengan istilah plan A, tetapi sejalan dengan berjalannya waktu serta adanya perubahan-perubahan yang terjadi yang tidak sesuai dengan rencana awal ...

Total Pengunjung