Langsung ke konten utama

Cermati Kisi-Kisi Penilaian Evaluasi Tender Proyek

bid evaluation
Bagi perusahaan konsultan proyek, penyiapan dokumen lelang/tender proyek merupakan salah satu proses bisnis utama yang rutin dilakukan. Rutinitas tersebut terkadang membuat tim penyusun dokumen tender sering mengabaikan kriteria evaluasi yang sebenarnya telah ditentukan oleh panitia lelang dalam dokumen pengadaan. Sikap mengabaikan tersebut muncul karena biasanya suatu perusahaan konsultan proyek sudah memiliki “template” dokumen yang setiap saat dapat disajikan dengan cepat.

Keberadaan template dokumen tender tentu saja sangat bagus dalam mendukung kinerja tim penyusun dokumen tender. Sebaliknya template dokumen tender juga bisa menjadi boomerang bagi perusahaan tersebut jika ternyata apa yang disajikan ternyata dianggap tidak mengakomodasi kelengkapan dokumen yang telah ditentukan sehingga bisa mengurangi bobot penilaian evaluasi, bahkan bisa menggugurkan perusahaan tersebut dalam proses tender proyek.

Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka dalam menyiapkan dokumen tender proyek sudah seharusnya tim penyusun dokumen mencermati kisi-kisi penilaian evaluasi yang telah dijelaskan dalam dokumen pengadaan (dalam standar nasional, kisi-kisi penilaian dicantumkan dalam Lembar Data Pemilihan dan Lembar Data Kualifikasi). Secara garis besar kisi-kisi penilaian yang digunakan dalam proses evaluasi mencakup 3 (tiga) item pokok, yaitu:

  1. Substansi kualifikasi dan kompetensi perusahaan (administrasi, teknis dan finansial)
  2. Bobot  dan nilai dari masing-masing substansi kompetensi yang dipersyaratkan
  3. Rumus penghitungan nilai akhir untuk masing-masing substansi kompetensi

Kedua substansi tersebut di dalam dokumen pengadaan biasanya di rinci secara detil berdasarkan struktur kriteria dan metode evaluasi. Kisi-kisi penilaian yang telah diuraikan secara detil dalam dokumen pengadaan sudah seharusnya menjadi acuan pokok tim penyusun dalam menyajikan dokumen tender. Hal pertama yang perlu diperhatikan dalam penyajian dokumen adalah struktur substansi yang akan disajikan harus mengakomodir ketentuan yang telah dipersyaratkan.

Bahkan berdasarkan kisi-kisi tersebut, tim penyusun dokumen bisa membuat simulasi penilaian, apakah perusahaan mereka secara kualifikasi dan kompetensi layak untuk mengikuti tender tersebut. Hasil dari simulasi penilaian ini selanjutnya bisa dijadikan sebagai estimasi nilai perusahaan dalam proses lelang tersebut. Selain itu dengan mengacu pada kisi-kisi penilaian tersebut, proses penyusunan dokumen tender tersebut dapat dilakukan dengan lebih efektif dan efisien, karena dokumen yang disajikan hanyalah dokumen yang sesuai dengan substansi yang dipersyaratkan.

Bagi perusahaan konsultan proyek, dalam penyusunan dokumen tender sebaiknya ada personil khusus yang ditugaskan dalam mencermati kisi-kisi penilaian sebagai quality assurance yang tidak selalu mengandal template dokumen yang telah ada.

Cermati dan simulasikan kisi-kisi penilaian evaluasi tender, maka Anda akan tahu peta kekuatan perusahaan Anda dalam proses tender proyek.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tentang Marindro

MARINDRO . Pria kelahiran Semarang, 19 Januari 1970 ini merupakan Sarjana (S1) di bidang Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan lulusan Institut Pertanian Bogor tahun 1994. Selama kurang lebih 7 tahun, Marindro menekuni karirnya di bidang pekerjaan sesuai dengan latar belakang pendidikannya. Pengalaman kerjanya di bidang perikanan meliputi: (1) Sebagai Asisten Teknisi Tambak Udang pada usaha tambak perorangan di wilayah Kabupaten Indramayu dan Cirebon, Jawa Barat tahun 1994 – 1996, (2) sebagai Supervisor pada PT. Dipasena Citra Darmaja, Provinsi Lampung tahun 1996 – 1999. Pada periode ini, Marindro pernah meraih penghargaan sebagai salah satu Supervisor Unggulan di bidang produksi, (3) sebagai Teknisi Tambak Udang pada PT Sariwindu Pasific Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, tahun 2000, dan (4) sebagai Staf Operasional di PT. Tirta Raya Mina (Persero) Jakarta, tahun 2001. Pada tahun 2002, Marindro mulai terjun ke bidang konsultan bidang manajemen proyek sebagai Ahli Oseanografi dan Perikanan...

Lakukan Negosiasi dengan Kandidat Tenaga Ahli Pada saat Proses Tender Proyek

Seperti telah diuraikan dalam artikel sebelumnya (baca: Unsur Penilaian Kualifikasi Tenaga Ahli ) bahwa secara substansi, komposisi tenaga ahli memiliki bobot penilaian yang relatif paling tinggi dibandingkan unsur teknis lainnya (terutama untuk pekerjaan yang terkait dengan konsultan manajemen). Mengacu pada artikel tersebut, maka dalam proses tender yang biasa dilakukan oleh perusahaan peserta lelang adalah menyusun komposisi tim tenaga ahli sebagus mungkin yang diambil dari database yang mereka memiliki. Pada saat penyusunan kandidat tenaga tenaga ahli yang diusulkan hal yang biasa dilakukan hanyalah sebatas konfirmasi kesediaan dari kandidat tersebut. Bahkan masih sering terjadi perusahaan konsultan hanya "asal pasang" kandidat tenaga ahli tanpa terlebih dahulu mengkonfirmasi yang bersangkutan. Pada saat ini, sudah seharusnya kondisi seperti tersebut tidak lagi dilakukan oleh perusahaan konsultan karena secara hubungan pekerjaan tenaga ahli adalah mitra perusahaan konsult...

Siapkan Plan A, Plan B, Plan C, Meskipun Akhirnya yang Digunakan Plan Z

Judul artikel ini merupakan ungkapan yang biasanya menjadi semacam anekdot bagi tim penyusun dokumen tender dalam melaksanakan tugasnya. Seperti diketahui yang menjadi faktor pembatas kegiatan penyusunan dokumen tender adalah batas waktu pemasukan dokumen tersebut. Secara normal, panitia lelang sebenarnya telah memberikan waktu yang relatif cukup untuk konsultan dalam menyiapkan dokumennya. Namun karena perusahaan konsultan adalah perusahaan yang menggantungkan bisnisnya pada kegiatan mencari proyek, maka pada waktu "musim" tender bagi konsultan menjadi saat yang "overload" karena pemasukan dokumen tender bisa terjadi secara marathon bahkan menumpuk pada hari yang sama. Pada saat awal, biasanya strategi penyusunan dokumen tender direncanakan secara baik melalui rapat khusus tim penyusun. Strategi awal ini bisanya dikenal dengan istilah plan A, tetapi sejalan dengan berjalannya waktu serta adanya perubahan-perubahan yang terjadi yang tidak sesuai dengan rencana awal ...

Total Pengunjung